Komisi II Pantau Pelatihan Teknis Petani dalam Mengatasi Masalah Hama

Komisi II Pantau Pelatihan Teknis Petani dalam Mengatasi Masalah Hama

Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Lina Ruslinawati saat kunjungan kerja ke Satuan Wilayah V Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura di Kota Tasikmalaya. Rabu, (8/1/2025).--karawangbekasi.disway.id

TASIKMALAYA, KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Komisi II DPRD Jawa Barat memantau pelaksanaan pengendalian hama pada tanaman pangan dan holtikultura, khususnya pelatihan teknis bagi petani untuk mengatasi masalah hama dan penyakit tanaman. 

Pemantauan tersebut dilakukan saat kunjungan kerja ke Satuan Wilayah V Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura di Kota Tasikmalaya. 

Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Lina Ruslinawati mengatakan, pelatihan pengendalian hama berbasis agen hayati menjadi salah satu solusi inovatif untuk mendukung kemandirian petani. 

“Saat ini petugas memberikan bimbingan teknis kepada petani mengenai cara mengendalikan hama, dan penyakit menggunakan agen hayati. Langkah ini penting untuk mencegah serangan hama di masa depan, meskipun saat ini masih dalam musim tanam,” katanya, Kota Tasikmalaya, Rabu (8/1/2025). 

Lina Ruslinawati menekankan bahwa penggunaan agen hayati dapat mengurangi ketergantungan petani pada pestisida kimia. Melalui pelatihan ini pun, petani dapat lebih mandiri dalam mengelola lahan mereka. 

“Ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga membantu petani mengurangi biaya produksi,” tegasnya. 

Menurutnya program pelatihan tersebut sangat penting mengingat terbatasnya jumlah petugas POPT (Petugas Observasi Penyakit Tanaman) yang bertugas. 

Satu petugas POPT biasanya mengawasi satu kecamatan yang luas. Oleh karena itu, program pelatihan ini sangat relevan untuk memberdayakan petani agar mampu mengelola lahan secara mandiri.

Pihaknya pun memberikan apresiasi terhadap program pelatihan ini, yang dinilai sebagai langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan pertanian sekaligus mendukung produktivitas petani. Pihaknya berharap program ini dapat terus dikembangkan dan menjangkau lebih banyak petani di Jawa Barat. ***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: